Soal ‘Indonesia Bubar 2030’, Prabowo Subianto Hanya Sekedar Mengingatkan
erafakta.Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merasa punya kewajiban
untuk mengingatkan publik soal ramalan Indonesia bubar di 2030. Prabowo
mempersilakan jika hal itu tidak dipercaya publik. Prabowo hanya sekedar
mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga
Bhineka Tunggal Ika terhadap sesama. Jika bukan kita siapa lagi yang
akan menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonsia.
“Ini fenomena. Ya kalau nggak mau percaya sama saya, nggak mau dengar ya nggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya,” kata Prabowo di Hotel Millennium, Jakarta Pusat.
Prabowo beberapa kali pidato soal ramalan Indonesia bubar pada 2030 untuk membuat masyarakat waspada. Dia mengungkit masa penjajahan ketika kekayaan Indonesia dikeruk.
Buku yang dikutip Prabowo soal ramalan tersebut adalah novel berjudul ‘Ghost Fleet’, yang ditulis dua ahli strategi dari Amerika Serikat, P.W Singer dan August Cole. Prabowo menyebutnya sebagaiscenario writing.
“Begini ya, jadi di luar negeri ada namanyascenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis,” tuturnya.
Prabowo menegaskan bahwa dirinya bukan antiasing. Tetapi Prabowo tidak akan membiarkan asing merebut sebanyak-banyaknya kekayaan Indonesia.
“Saya tidak antiasing. Kita tidak antiasing. Kita ingin bersahabat sama asing tapi kita tidak mau dirampok dipecundangi oleh asing,” jelas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Ini fenomena. Ya kalau nggak mau percaya sama saya, nggak mau dengar ya nggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya,” kata Prabowo di Hotel Millennium, Jakarta Pusat.
Prabowo beberapa kali pidato soal ramalan Indonesia bubar pada 2030 untuk membuat masyarakat waspada. Dia mengungkit masa penjajahan ketika kekayaan Indonesia dikeruk.
Buku yang dikutip Prabowo soal ramalan tersebut adalah novel berjudul ‘Ghost Fleet’, yang ditulis dua ahli strategi dari Amerika Serikat, P.W Singer dan August Cole. Prabowo menyebutnya sebagaiscenario writing.
“Begini ya, jadi di luar negeri ada namanyascenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis,” tuturnya.
Prabowo menegaskan bahwa dirinya bukan antiasing. Tetapi Prabowo tidak akan membiarkan asing merebut sebanyak-banyaknya kekayaan Indonesia.
“Saya tidak antiasing. Kita tidak antiasing. Kita ingin bersahabat sama asing tapi kita tidak mau dirampok dipecundangi oleh asing,” jelas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Comments
Post a Comment